Sumeria dan Akkadia
Mesopotamia diawali oleh munculnya sebuah peradaban yaitu dari bangsa Sumeria. Kota kuno ciptaan bangsa Sumeria antara lain adalah Ur,Ereck, dan Kish. Kemudian seorang pemimpin dari bangsa Akkadia yaitu Sargon Agung mulai menguasai Sumeria, tetapi tidak secara budaya melainkan secara politik. Hubungan kedua bangsa ini sangat dekat dan ditandai dengan saling campur tangan keduanya dalam berbagai urusan, termasuk dalam peperangan.
Mesopotamia diawali oleh munculnya sebuah peradaban yaitu dari bangsa Sumeria. Kota kuno ciptaan bangsa Sumeria antara lain adalah Ur,Ereck, dan Kish. Kemudian seorang pemimpin dari bangsa Akkadia yaitu Sargon Agung mulai menguasai Sumeria, tetapi tidak secara budaya melainkan secara politik. Hubungan kedua bangsa ini sangat dekat dan ditandai dengan saling campur tangan keduanya dalam berbagai urusan, termasuk dalam peperangan.
Hasil-hasil peradaban dari bangsa Sumeria dan Akkadia diantara lain adalah Istana Zimri-Lim yang mempunyai kurang lebih 300 kamar. Hasil lainnya adalah mulai dikenalnya model gaya rambut dan pakaian yang kemudian dimasukkan menjadi salah satu Budaya Mesopotamia.
Dikarenakan dataran yang subur dan cocok untuk bertani, mereka juga mulai mengenal astronomi dan irigasi karena kedua ilmu itu berperan besar terhadap peningkatan hasil pertanian.Contohnya adalah mulai diterapkannya system parit dan kanal. Para pendetalah yang paling menguasai perhitungan musim dan pengaturan air. Akan tetapi kedudukan golongan prajurit menjadi semakin kuat dan akhirnya menggantikan kedudukan para pendeta. Ini dikarenakan semakin berkembangnya sebuah kota dan akhirnya bersinggungan dengan daerah tetangga. Mulai saat itu dikembangkanlah teknologi persenjataan dan tembok pertahanan mereka.
Salah satu lembaran tanah liat dari periode ini bertuliskan, “(Dari hari pertama) tidak ada seorangpun yang dapat membuat patung yang terbuat dari timah, (tetapi) Rimush, Raja dari Kish memiliki patung dirinya yang terbuat dari timah. Patung itu berdiri sebelum Enlil; dan ini menceritakan tentang kebaikan dirinya (Rimush) kepada Dewa Idu.” Ini menjelaskan bahwa pada zaman tersebut telah dikenal cara mencetak timah untuk dijadikan patung dan yang lainnya.
Babylonia dan Babylonia Baru
Babylonia yang didirikan pada 2000 SM ini pada awalnya terletak di timur sungai Eufrat dengan wilayah sekitar 375 hektar dan dikelilingi oleh tembok pertahanan. Pada zaman ini, kota sudah dirancang dalam bentuk geometris dengan jalan-jalan yang lurus dan lebar. Ini menunjukkan bahwa kota ini direncanakan dari awal dan bukan terbentuk secara alamiah. Beberapa bangunan-bangunan megahpun sudah dapat ditemui di zaman ini seperti Taman Gantung dan Menara Babel yang masing-masing melambangkan kemewahan dan keangkuhan.
Babylonia yang didirikan pada 2000 SM ini pada awalnya terletak di timur sungai Eufrat dengan wilayah sekitar 375 hektar dan dikelilingi oleh tembok pertahanan. Pada zaman ini, kota sudah dirancang dalam bentuk geometris dengan jalan-jalan yang lurus dan lebar. Ini menunjukkan bahwa kota ini direncanakan dari awal dan bukan terbentuk secara alamiah. Beberapa bangunan-bangunan megahpun sudah dapat ditemui di zaman ini seperti Taman Gantung dan Menara Babel yang masing-masing melambangkan kemewahan dan keangkuhan.
Sama seperti bangsa Sumeria dan Akkadia, bangsa Babyloniapun telah mengenal dan memakai astronomi dan astrologi. Astrologi Babylonia adalah berdasarkan kepercayaan bahwa seluruh jagad raya tercipta berhubungan dengan bumi. Astronomi Babylonia adalah dasar dari banyak yang dipakai di astronomi Yunani, astronomi India Klasik, astronomi Sassania, Byzantine dan Suriah.
Hasil peradaban lainnya adalah mulai dipakainya ilmu matematika. Teks-teks matematika milik Babylonia sangat berlimpah. Dibandingkan dari zaman Babylonia lama (1830-1531 SM) dengan zaman Seleucid abad tiga sampai empat SM terakhir, isi dari teks-teks matematika dari kedua bangsa yang berbeda zaman itu, dari karakter hingga isi teks itu sendiri, jarang ditemukan suatu perbedaan. Ini melambangkan bahwa ilmu matematika bangsa babylonia ini dapat bertahan hingga dua millennium lamanya.
Babylonia menemukan banyak teknologi, termasuk karya besi dan perunggu, pembuatan kaca, pembuatan lampu, tenun tekstil, pengaturan banjir, dan penampungan air atau irigasi. Pada awalnya mereka sering memakai perunggu, perak, dan emas, tetapi kemudian mereka lebih banyak memakai besi untuk keperluan perang hingga bangunan.
Hasil peradaban lainnya adalah mulai dipakainya ilmu matematika. Teks-teks matematika milik Babylonia sangat berlimpah. Dibandingkan dari zaman Babylonia lama (1830-1531 SM) dengan zaman Seleucid abad tiga sampai empat SM terakhir, isi dari teks-teks matematika dari kedua bangsa yang berbeda zaman itu, dari karakter hingga isi teks itu sendiri, jarang ditemukan suatu perbedaan. Ini melambangkan bahwa ilmu matematika bangsa babylonia ini dapat bertahan hingga dua millennium lamanya.
Babylonia menemukan banyak teknologi, termasuk karya besi dan perunggu, pembuatan kaca, pembuatan lampu, tenun tekstil, pengaturan banjir, dan penampungan air atau irigasi. Pada awalnya mereka sering memakai perunggu, perak, dan emas, tetapi kemudian mereka lebih banyak memakai besi untuk keperluan perang hingga bangunan.
Assyria
Peradaban yang berpusat di sebelah utara sungai Tigris ini berawal pada abad 20 SM. Bangsa Assyria lebih banyak meninggalkan hasil peradaban berupa karya seni dibandingkan berupa teknologi atau bangunan.Karya seni yang biasa mereka buat adalah relief mengenai penyerangan mereka ke desa-desa dan digambarkan dengan detil darah-darah yang berceceran. Ini untuk menggambarkan kekuatan kerajaan mereka dan umumnya dipakai untuk keperluan propaganda. Releif batu yang lain menggambarkan mengenai raja dengan bebrapa dewa dan mengadakan sebuah upacara agama. Sebagian besar relief ditemukan di istana yang terletak di Nimrud (Kalhu) dan Khorsabad (Dur-Sharrukin).
Peradaban yang berpusat di sebelah utara sungai Tigris ini berawal pada abad 20 SM. Bangsa Assyria lebih banyak meninggalkan hasil peradaban berupa karya seni dibandingkan berupa teknologi atau bangunan.Karya seni yang biasa mereka buat adalah relief mengenai penyerangan mereka ke desa-desa dan digambarkan dengan detil darah-darah yang berceceran. Ini untuk menggambarkan kekuatan kerajaan mereka dan umumnya dipakai untuk keperluan propaganda. Releif batu yang lain menggambarkan mengenai raja dengan bebrapa dewa dan mengadakan sebuah upacara agama. Sebagian besar relief ditemukan di istana yang terletak di Nimrud (Kalhu) dan Khorsabad (Dur-Sharrukin).
Peningkatan kualitas seni pahat juga terlihat di peradaban Assyria ini. Salah satu contoh yang menonjol adalah patung kerbau bersayap yang bernama Lamassu. perhiasan dan barang besi juga termasuk tren di zaman ini ditandai dengan ditemukannya barang-barang tersebut di sebuah makam di Nimrud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar